Pages

Friday, April 13, 2012

Hijab Mimpi part II : yang tiada itu ada


Aku janji, tapak kaki ini tidak akan berpijak pada simen itu lagi.
Sebelahnya sudah tempang,
tidak mungkin dipertaruh sembah lagi.
Apa nanti bakal tinggal untuk aku berhiba-hiba?

Raung sendiri-sendiri,
tidaklah begitu cukup untuk meningkah mara belati dari segenap pusar.
Keras dihentak,
mana mungkin retak berderai.

Alah menunjal sekadar bertumit,
bisanya mencucuk sampai kehujung limpa.

Bahasa kita beda,
Kau tak pernah mengerti.



No comments:

Readers