Pages

Thursday, July 26, 2012

Hijab Mimpi Part IV: Pertemuan Dua Sayap


KEBIASAAN. Terawangan sendiri saban sepertiga malam antara rela dengan tidak. Sepertinya sudah terbiasa tercampak dalam dunia suram tiada berlangit, tiada berdinding, yang tinggal cuma alas dimana kaki tega bertapak. Terkadang pengembaraan ditemani merdu gemercingan kumbang. Terkadang sepi dibontoti hembus malam.

Sepertinya hamba bermimpi dalam mimpi ciptaan sendiri. Hamba menyorot pandang dari celahan dedaun yang menguning. Badannya berbulu halus separuh anggota, mengundang nakal tujahan asmara. Hamba lagi leka dan sengaja berlama-lamaan disitu.

Malang benar, asyik menyinggah hanya sementara. Bauan wangi cempaka terlepas menerjah tanpa izin empunya. Harumannya menarik perhatian deria pria bersayap putih, lalu bertempiaranlah hamba melayang diri. Bauan cempaka di jejaki sang pria. Hamba kepenatan berlari, hamba kelelahan meyorok diri.

Debar didada masih deras berdetak, namun keinginan mendekat masih kuat tersimpul. Sosok pria terlalu indah untuk hamba biar ia lepas dari ingauan.



No comments:

Readers